Sekuntum Mawar Hitam
                
     Pagi hari ini seperti biasanya aku hendak berolahraga  di lapangan komplek perumahan, saat membuka pintu rumah aku menemukan sekuntum mawar hitam dengan sebuah kertas putih kecil yang bertuliskan rapi . Aku bingung mawar hitam itu diperuntukkan untuk siapa dan mengapa warnanya hitam ? , hatiku bertanya-tanya . Akhirnya aku mengurungkan niat untuk berolahraga dan lebih memilih kembali ke kamarku membawa mawar hitam tersebut . Aku masih terus memandangi mawar hitam  dan kertas putih bertuliskan “ sesuatu yang tak bisa dilihat tapi bisa dirasakan itu adalah diriku”  . Aku bingung apa maksud dari tulisan itu , apakah itu berkaitan dengan masa laluku dulu? Aku semakin resah memikirkannya . Lamunanku tiba-tiba buyar ketika mama menyuruh bersiap-siap mandi dan makan pagi bersama .    
          Pagi ini aku sangat bahagia, serasa jiwaku sedang dipenuh bunga-bunga yang sedang mekar merekah, mengapa? Ya karena hari ini aku akan sekolah lagi. Mama melihatku dan kemudian bertanya “apakah kamu sudah siap kembali ke sekolah nin ?” katanya . “Sudah ma , aku sudah bosan di rumah , aku ingin tau suasana sekolah , aku rindu, lagipula sakitku sudah sembuh ma” jawab Nina dengan santai . Pertanyaan itu dilontarkan mama karena ia masih khawatir dengan keadaanku  yang hampir 3 bulan lamanya telah meninggalkan sekolah akibat kecelakaan yang mengakibatkan aku hampir kehilangan ingatan . Bukan hampir , tapi 70% dari ingatanku memang sudah hilang . Miris melihat diriku sendiri, aku menjadi pendiam dan tak banyak berkata-kata karena aku tak tau apapun, yang aki tau hanyalah mama dan papa selebihnya sudah hilang ditelan keadaan . Kondisi ini membuat  aku berbeda dengan yang dulu , aku yang selalu tertawa riang , ceria , cantik setiap saat , dan juga anak yang berprestasi di sekolah .

Di Sekolah..       

Teman-teman sekolahku hari ini terlihat senang akan kehadiranku disekolah , mereka menyabutku dengan baik. Tapi aku masih sangat bingung , aku bertanya-tanya mengenai semua hal . Semua yang aku tanyakan hanya dijawab “ iya “ oleh teman-temanku , mereka tak tau harus menjawab apa selain kata itu, padahal aku sangat ingin mengetahui apa yang aku ketahui dulu dan bagaimanakah aku dulu. Jawaban “ iya “ membuat hatiku menjerit dan bertanya-tanya “ mengapa aku ada di posisi seperti ini ? , mengapa aku tak bisa mengingat apapun tentangku selama ini ? “ . Tapi, dibalik semua itu ada perkataan seseorang  yang bisa membuatku tenang, ia berkata “ kami disini bersamamu dan akan membuatmu mengingat semua memorimu dulu “ . Kata-kata itu membuatku sedikit tersenyum dan semangat kembali , walaupun aku tau itu bukan hal yang mudah dan perlu waktu yang lama .
        
      Hari-hariku kini dihiasi dengan kesedihan , aku sering melamun dan hatiku tak pernah tenang seperti ada yang menghantui perasaanku tapi itu terlalu samar dirasakan. Pagi ini aku kembali menemukan sekuntum mawar hitam sama persis seperti kemarin dan dengan tulisan yang sama dan di tempat yang sama. Aku semakin penasaran dibuatnya dan ingin menyelidiki apa maksud dari semua itu. Aku bertanya pada diriku sendiri “apa yang sebenarnya ia inginkan? Mengapa ini terjadi padaku? Apakah ini berkaitan dengan masa laluku?” . Hembusan angin malam membuatku semakin jatuh dalam teka-teki ini.
         
      Satu persatu hal yang aku lupa dirumah maupun di sekolah 
sudah sedikit demi sedikit aku ingat , tapi aku masih bingung karena masih ada satu hal yang mengganjal hatiku . Apa?  Ya aku teringat kembali akan mawar hitam dan teka-teki tak terpecahkan itu. Aku  ingin mencari tau apa maksud orang tak dikenal yang memberiku mawar hitam dengan sebuah teka-teki yang sulit dipahami itu .
        
      Hari demi hari aku lewati , mawar hitam itu terus menghiasi pintu rumahku disetiap pagi layaknya aku berlangganan bunga pada seseorang. Kamarku pun semakin lama dipenuhi oleh kuntum mawar hitam yang kaya akan misteri . Aku menyimpan semua mawar hitam itu tanpa rasa takut bahkan aku selalu berusaha dengan batin dan fikiranku memecahkannya. Semakin lama aku kuwalahan memecahkan misteri mawar hitam itu, aku tak tau harus meminta bantuan siapa lagi. Sahabat paling dekatku Rani yang mengetahui semua tentang aku dulu kini sudah tak bersekolah lagi di SMP BINA BANGSA tempatku juga bersekolah melainkan ia sudah pindah ke luar kota . Aku semakin gelisah dan putus asa karena aku tak bisa menemukan seseorang dibalik mawar hitam itu .
         
      Malam ini aku mencoba membongkar barang-barang yang ada di laciku yang lama tak kubuka yang seperti terlihat penuh akan kenangan , aku tak tau ada benda apa saja didalamnya yang membuat laci itu penuh sesak . Aku membukanya perlahan dan menemukan sebuah kotak berwarna hitam bercorak batik di dalam laciku . Aku pun mencoba membukanya , di dalamnya kudapati tumpukan kertas-kertas dan benda-benda lucu pemberian seseorang bernama TIRTA . Siapakah Tirta itu ? apakah ia bagian keluargaku? tapi mengapa ia tak pernah menampakkan dirinya ? sungguh aneh . Hatiku semakin bertanya-tanya dan terus menerus memikirkannya.
          
     Aku mencoba menelusuri akan hal itu . Antara mawar hitam dengan kotak hitam sangat berhubungan. “ Ya aku mememukan kuncinya“  kataku bersemangat . Aku pun kini mengerti teka-teki tidak dapat dilihat tapi dapat dirasakan adalah diriku.  “ Ya! Air , nama lain air adalah tirta , aku menemukanny , tapi siapakah Tirta? aku tak mengenalnya“ tanya Nina lirih .
          
      Pagi harinya aku lari menghampiri mama “Ma , Tirta........ Tirta ........, aku ingin bertemu dengan Tirta !“  paksaku pada mama . “Nak lupakan dia , dia sudah membuatmu celaka !“ jelas mama . “Celaka ? dia membuat Nina celaka? Apa maksud mama?“ tanyaku dengan penasaran . “Ya , dia adalah orang yang membuatmu hilang ingatan nak , dia yang membuatmu terbaring lemah selama 3 bulan di rumah sakit“ jelas mama lirih . “Apa? tapi aku ingin bertemu dengannya ma, tolong pertemukan aku dengan dia , aku yakin dia adalah orang yang bisa membuat ingatanku kembali“  kataku ngotot . Mama terlihat berfikir sejenak lalu berkata “Kalau itu permintaanmu , mama akan mengusahakannya“.
         
       Mama membawaku kesebuah rumah yang secara samar tak asing lagi bagiku, itu adalah rumah Tirta, orang misterius yang sering mengirim mawar hitam di depan rumahku . Akhirnya Mama mempertemukan aku dengan Tirta. Ternyata Tirta adalah kekasihku dulu dan ia juga yang membuat aku hilang ingatan akibat kecelakaan yang kami berdua alami 5 bulan silam. Tapi hal itu tidak membuatku benci pada Tirta, perasaanku mengatakan bahwa aku sangat menyayanginya dan Tirta pun juga sangat menyayangiku yang terbukti ia setiap hari mengirimkan mawar hitam untukku agar aku mencoba mengingatnya dan bisa kembali lagi seperti dulu. Kami yang sudah lama dipisahkan itu kini bertemu kembali . Mama hanya bisa berharap, semoga dengan hal ini, ingatanku bisa kembali seperti semula . Aku juga berharap yang sama.
           

ini cerita gue buat dengan keringat gue sendiri, jaman sekarang males copas. 
ENJOY IT GUYS! HOPE YOU LOVE IT . THANKS FOR WATCHING :)
            

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HOMOLELAKINENSIS


 Sekarang gue lagi sibuk persiapan buat olimpiade pkn tingat provinsi. Suka dukanya itu banyak banget, sukanya itu waktu latian sering dibeliin roti seribuan sama pelatihnya, walaupun seribu yang penting dibeliin karena prinsip gue makanan apapun yang dibeliin itu enak rasanya daripada beli sendiri, dalam kata lain sih gue gak punya uang. Dukanya itu disaat waktu udah mepet ternyata ada perubahan sistem olimpiade, jadi terpaksa semua peserta harus hafalin 37 pasal dan tap MPR dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Setelah denger itu rasanya gue pengen terbang ke alam gue yang sebenernya yaitu khayangan. Hidup di khayangan itu enak kerjaannya cuma mandi pake kemben terus diintipin pemuda-pemuda yang suka naik elang atau naga api. Balik ke masalah olimpiade, gue ngafalin pasal dimanapun gue berada, gue sih suka moment ngafalin di toilet, gak bakal gue lupain masa-masa itu. Gue hafalin pasal ini juga dapet banyak untung, karena semua perilaku gue bakal diatur dalam undang-undang. Ternyata olimpiade ini juga ngasih banyak untung buat temen gue, namanya Deni, karena olimpiade ini dia jadi ketemu cinta sejatinya, namanya Ramos. Ramos emang standar buat Deni, tapi Deni ngerasa nyaman dan nyambung sama Ramos. Mereka dua orang lelaki yang sangat cocok. Setiap latihan Deni dan Ramos sering duduk berdua, hadap-hadapan, ngobrol-ngobrolan, romantisnya melebihi pak Kamri dan istrinya (tetangga gue). Sepertinya Tuhan emang udah ngerencanain sesuatu buat mereka berdua. Gue iri sama Deni, kenapa dia bisa cepet banget dapet cowok yang romantis kaya Ramos tanpa ikut program ‘take me out’ ala Indosiar. Gue pernah bayangin bagaimana mereka berkomunikasi di jejaring sosial. Mungkin kaya gini :

(Ramos bikin tweet di Twitter)
kHamoe BeRub4hhh.!!!!:((:((
(Deni baca dan akhirnya mention)
C4ph4 y6 b3rUbaCh b3eeb?:( RT @RhamosCelaluCetya: kHamoe BeRub4hhh.!!!!:((:((
(Ramos bales)
kHaMoe LaCh b33bb:’( RT @DenyNaxBravengerz C4ph4 y6 b3rUbaCh b3eeb?:( RT @RhamosCelaluCetya: kHamoe BeRub4hhh.!!!!:((:((
(Deni bales lagi)
yaWd4h mUupInt aKhu y4ch s4yAnk mUacHH :***:** RT kHaMoe LaCh b33bb:’( RT @DenyNaxBravengerz C4ph4 y6 b3rUbaCh b3eeb?:(
mungkin gue Cuma bisa pasrah bacanya dan akhirnya nahan muntah gue yang udah di ujung tenggorokan. Dunia ini emang fana tapi apakah seharusnya homo itu semakin banyak? Mungkin mereka diciptakan bukan sebagai homo sapiens yaitu manusia pintar tapi sebagai homolelakinensis yaitu manusia laki-laki yang suka sejenisnya.


DON'T TRY THIS AT HOME GUYS!!

(cerita ini emang berdasarkan kenyataan, tapi gue nyaranin ini dibaca doang, bukan dipraktekin)




THANKS FOR WATCHING....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

INI GUE?..

Hei , kenalan dulu kali ya.. nama gue cindy, gue pelajar SMA yang suka banget nongkrong di perpustakaan sekolah, bukan karena baca buku, tapi di perpus gue ada AC-nya jadi dingin dan enak buat nongkrong. Gue pelajar kelas X yang agak-agak slengekan, muka gue sih emang bukan muka-muka anak pinter yang cenderung pake kacamata, kancing baju sampai atas, suka bawa buku kemana-mana, dan juga bukan orang yang rambutnya diiket 2 kaya kuda lumping. Muka gue standar dan berkualitas bintang lima. Mungkin gue bakal cerita sedikit tentang sekolah gue dan awal gue masuk sekolah gue yang sekarang. Seperti biasa sebagai orang baru di kelas dan belum kenal siapa-siapa gue Cuma bisa nampangin muka bloon dan sok polos di depan teman-teman gue, bisa dibilang muka gue pertama kali masuk itu sopan, pemalu, anggun, dan gak banyak tingkah. Nah faktanya sekarang gue udah kenal semua dan gue udah capek nampangin muka yang sok polos, akhirnya gue dengan lapang dada nampakin tabiat gue yang sebenernya yaitu: slengekan, malu-maluin, dan kalo ketawa pake mangap. Emang dari dulu orang ketawa mangap ya. Menurut survei yang gue lakuin 99,975% temen gue bilang kalo muka gue itu gaada tampang pinter apalagi juara kelas. Emang sih gue sendiri nyadar kalo gue gapunya muka. Maksudnya gue gak punya muka kaya orang-orang pinter lainnya. Awalnya gue kaget, terus gue teriak, dan akhirnya gue koprol diatas meja guru gue, eh jadinya gue diskorsing 3 hari. Oke balik ke masalah tadi, bukannya gue sombong ya tapi dengan modal muka standar bintang lima ini gue bisa nyabet juara kelas di sekolah gue dan gue dapet apresiasi study-tour ke Bandung gratis. Waktu denger pengumuman itu gue kaget, gue serasa kena serangan ambeien mendadak. Temen gue apalagi, mereka gak nyangka gue bisa dapet juara kelas, mereka bingung, mereka kaget, dan kena ayan stadium 4 gara-gara liat gue. Sekolah gue sekolah favorit, gak heran kalo gue bangga atas keberhasilan gue tersebut.

biar ga penasaran ini nih gue kasih foto gue.. jangan kaget yaaa. APAPUN YANG LO LIAT! GUE HARAP LO NO COMENT!

ini foto gue tampak belakang pas lagi metik bunga bunga ditaman :) cool right?



nahh ini foto gue tampak depaan... lebihhh..... ancur kan? hehe :D






THANKS FOR WATCHING GUYS...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Laman

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.